Konsep Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini
A. Penegrtian Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam penelitian psikologi mas kini dan sering digunakan dengan bebas di kalangan orang awam. Kreativitas merupakan suatu konsep yang dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang tersebut akan memengaruhi arti kreativitas. Arti kreativitas dimaknai sebagai kemampuan seseorang atau individu dalam menciptakan atau menghasilkan kreasi baru, menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu sesuatu agar lebih mudah, efisien, dan efektif. Kreativitas juga bisa dimaknai sebagai upaya mengembangkan cara lama atau penemuan lama yang sudah dianggap lama atau ketinggalan zaman dan tidak efektif lagi.
Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki anak yang perlu dikembangkan sejak usia dini. Setiap anak memiliki bakat kreatif yang dapat dikembangkan sejak usia dini. Bakat kreatif yang tidak dikembangkan sejak dini maka bakat tersebut tidak dikembangkan secara optimal. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pendidikan yang dapat mengembangkan kreativitas anak.
Anak usia dini adalah anak yang berada pada fase praoperasional, yang berpikir secara simbolis yang dihadirkan dalam berbagai bentuk fantasi, cara berpikir tersebut merupakan awal untuk menumbuhkembangkan kreativitas anak. Fantasi atau imajinasi yang berkembang pada masa pra-operasional terlihat dari berbagai untuk aktivitas anak, seperti pada waktu bermain, berbicara, maupun melakukan suatu kegiatan lain.
Kreativitas anak di TK dapat ditampilakn dalam berbagai bentuk baik dalam membuat gambar yang disukainya maupun dalam bercerita atau dalam bermain peran. salah satu kendala dalam mengembangkan kreativitas adalah sikap orang tua dan guru yang kurang memberi kesempatan perekembangan kreativitas anak secara operasional.
Dalam upaya membantu anak mewujudkan kreativitas anak perluh dilatih dalam keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat mereka. tugas pendidik atau orang tua adalah menciptakan kondisi yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif anak, serta menyediakan sarana dan prasarana yang mendukungnya.
Namun itu saja tidak cukup. Disamping perhatian, dorongan, dan pelatihan dari lingkungan, perlu ada motivasi intrisik pada anak. Motivasi yang berasal dari diri anak sendiri. Minat anak untuk melakukan sesuatu harus bertumbuh dari dalam dirinya sendiri.
Keberhasilan kreativitas terletak dalam aspek irisan (insersection) antara keterampilan anak dalam bidang tertentu (domain skills), keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, serta motivasi intrinsik yang disebut sebagai motivasi batin. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tumbuh dari dalam diri anak, berbeda dengan motivasi ekstrinsik yang ditimbulkan dari luar, yaitu lingkungan.
Pengembangan kreativitas pada anak usia dini ini adalah bagian penting dalam pendidikan anak. Berikan kesempatan kepada anak untuk bereksperimen dengan berbagai kjenis seni, seperti melukis, mewarnai, membuat kerajinan, dan membangun model. Aktivitas seni dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus, kreativitas visual, dan eksperesi diri.
Penting untuk diingat bahwa pengembangan kreativitas adalah proses yang unik untuk konsep setiap anak, dan bahwa mereka memiliki kebutuhan, minat, dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, orang tua dan pengasuh untuk mengakui dan mendukung kekhasan anak dalam pengembangan kreativitas anak.
Untuk mewujudkan bakat kreatif anak diperlukan dorongan dan dukungan dari lingkungan, yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian penghargaan, pujian, insentif dan lain-lainnya. Dan dorongan kuat dalam diri anak itu sendiri untuk menghasilkan sesuatu.
Untuk mengembangkan krativitas anak, ia perlu diberi kesempatan untul bersibuk diri secara kratif. Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif. Dalam hal ini yang penting adalah memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksperikan dirinya secara kreatif.
Dunia anak merupakan dunia kreativitas, dimana anak membutuhkan ruang gerak, berpikir dan emosional yang terbimbing dan cukup memadai. Kemampuan otak atau berpikir merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap munculnya kreativitas seseorang, kemampuan berpikir yang dapat mengembangkan kreativitas adalah kemampuan berpikir secara divergen, yaitu kemampuan untuk memikirkan berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.
Referensi:
https://core.ac.uk/download/pdf/228983994.pdf
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132104302/pengabdian/KREATIVITAS+ANAK+USIA+DINI.pdf